Ada beberapa hal yang bisa kita bagi pada orang lain, namun ada juga hal yang baiknya kita simpan sendiri. Tentu ada alasan di setiap keputusan yang kita ambil. Namun yang pasti aku tak ingin bercerita, belum ingin membagi. Kadangkala aku ingin seperti mereka. Yang normal dan bisa bersenang-senang pada hal apapun. Tapi aku yakin, Tuhan memiliki maksud tertentu.
Rongga dada sebelah kiri ku sedikit bermasalah. Iya, jantung. Aku sendiri tidak heran ini bisa terjadi padaku. Ini seperti takdir yang sudah digariskan bahkan sebelum aku lahir. Ibuku juga seperti itu,. Jantungnya tak sekuat orang-orang kebanyakan. Tapi aku tak pernah menyesal. Aku tak menyesal lahir dari rahim beliau. Aku masih bisa beraktivitas seperti orang-orang kebanyakan. Tak terlalu menggangguku. Namun, akhir-akhir ini seperti sering bermasalah. Dulu tidak terlalu terasa, tapi akhir-akhir ini aku sering merasakannya. Aku takut.
Banyak hal yang harus ku hindari karena ini. Atau mungkin reaksi ku akan sedikit berbeda bila aku menemui hal yang harus ku hindari. Tapi, aku bersyukur selama ini aku tak begitu terganggu. Orang-orang tidak perlu tahu. Aku juga tak ingin mereka tahu. Namun, ada konsekuensi yang harus kuterima bila mereka tidak tahu. Tapi aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku baik-baik saja.
Hanya saja, kadang kalau tiba-tiba nyeri itu datang aku hanya bisa merasakannya sendiri. Segera berbaring dan menumpuk bantal agar bisa bernafas lebih lega. Mengangkat dada agar nyeri itu segera sirna. Tapi masih bisa kuatasi sendiri. Tak perlu waktu yang lama agar aku segera pulih. Atau ketika temanku bercanda dengan mengagetkanku. Aku hanya bisa memegang dada. Merasakan sentakan kuat seperti itu, aku seperti kehilangan nafas sementara. Lalu merasa lemas dan tidak bisa memikirkan apapun. Aku ingin marah kepada orang yang melakukan itu. Tapi aku tak pernah bisa melakukannya. Aku juga tak bisa mendengarkan musik dengan volume yang terlalu menghentak atau berada terlalu dekat dengan sound system. Juga tak bisa mencium asap rokok karena pasti nyeri itu datang lagi.
Tak banyak yang tahu. Hanya orang-orang tertentu yang tahu bahwa aku seperti ini. Dan aku bersyukur mereka tak memperlakukan aku dengan berbeda. Tapi aku tetap tak ingin mereka tahu. Karena kalau mereka tahu, pasti mereka akan bersikap berbeda. Padahal aku tak ingin seperti itu. Aku pun masih berharap agar mereka tak tahu. Tapi aku tak bermaksud untuk dikasihani dengan tulisan ini. Aku hanya tak tahu kepada siapa harus berbagi.
Tapi kalau ada yang membaca tulisan ini, bersikaplah seolah-olah kalian tidak tahu. Aku tak ingin dikasihani.